Psikologi Prasangka Orang Indonesia: Kumpulan Studi Empirik Prasangka Dalam Berbagai rnAspek Kehidupan Orang Indonesia
Bangsa Indonesia telah lama dikenal sebagai bangsa yang ramah, tepo seliro, dan cinta damai. Namun, sekarang orang-orang mudah sekali berprasangka, menilai sesuatu secara sepintas (heuristic) tanpa memprosesnya secara rinci dalam alam pikiran (kognisi). Akibatnya terjadilah tindakan emosional yang sangat merugikan, baik di lingkungan keluarga, kerja, masyarakat, maupun negara, seperti penganiayaan, pengrusakan, pemogokan kerja, penghakiman massa, atau kerusuhan. Bahkan pada tingkat yang paling ekstrem dapat terjadi tindakan pengeboman atau bom bunuh diri. Berprasangka tidaklah selalu berdampak negative. Kadang-kadang kita perlu berprasangka untuk menjaga diri sendiri, misalnya terhadap diri kita. Contohnya, kalau di perempatan jalan tiba-tiba kita didekati oleh seseorang yang berpakaian lusuh dan berwajah menyeramkan, biasanya kita akan berprasangka bahwa orang itu akan merampok dan kitapun segera menghindar. Berprasangka juga tidak selalu berarti berpraduga negative. Pada orang-orang yang selama ini berlaku baik terhadap diri kita, biasanya kita berprasangka positif kepadanya. Terhadap dokter atau rohaniawan, misalnya pada umumnya kita berpasangka positif. Dengan demikian, prasangka mempunyai fungsi heuristic (jalan pintas), yaitu langsung menilai sesuatu tanpa memprosesnya secara rinci dalam alam pikiran (kognisi) kita. Gunanya adalah agar kita tidak terlalu lama membuang waktu dan energi untuk sesuatu yang sudah terlebih dahulu kita ketahui dampaknya. Buku ini merupakan kumpulan penelitian. Semua isi berkaitan dengan penelitian tentang prasangka.
B0000480 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain